Monday, February 13, 2023
Pertanyaan No.10
(T) Apakah peraturan Patimokkha Bhikkhu sebanyak 227
sila adalah LATIHAN untuk para Bhikkhu?
(J) Saya selalu bepegangan teguh bahwa apa yang
tidak diucapan seorang Buddha jangan kita katakan itu diucapkan oleh seorang
Buddha karena ini adalah pesan Sang Buddha sendiri.
Sang Buddha
tidak pernah menyebutkan peraturan Bhikkhu sebagai latihan. Saya tidak tahu
sejak kapan tepatnya seseorang mulai menambah kata ‘latihan’ pada peraturan
Bhikkhu.
Peraturan
mestinya dipandang sebagai peraturan sebagaimana adanya dalam bahasa awal,
yaitu Pali. Para Bhikkhu berkumpul
setiap lunar 1 dan lunar 15 untuk mendengar pengulangan kembali peraturan dalam
bahasa Pali dan melakukan introspeksi diri apakah ada peraturan yang dilanggar
atau tidak demi pengendalian diri di masa mendatang. Jadi, peraturan Bhikkhu
bukanlah latihan, jadi tidak perlu untuk didebatkan.
Ada beberapa
fakta menarik dimana peraturan Bhikkhu sebaiknya tidak disebut sebagai latihan
namun dipandang sebagai peraturan sebagaimana apa adanya, yaitu:
(i) Ada sebuah sutta dimana Sang Buddha
menganjurkan kepada Bhikkhu bahwa bila para Bhikkhu berkumpul seharusnya
membahas tentang Empat Kebenaran Mulia Tentang Dukkha dan tidak berdebat
tentang peraturan Vinaya. Hanyalah jika seseorang Bhikkhu tidak menemukan guru,
Sang Buddha menganjurkan agar ia menjadikan Dhamma dan Vinaya sebagai gurunya.
Jika seorang Bhikkhu sedang berkumpul dengan umat awam, selalulah membahas
Dhamma, bukan Vinaya. Menghindari perdebatan tentang Vinaya sendiri dianjurkan oleh Sang Buddha antar sesama
Bhikkhu. Saya tahu selalu ada oknum Bhikkhu yang gemar memprovokasikan umat
awam dengan membahas Vinaya dan kemudian umat awam memperdebatkannya antara
lintas komunitas Sangha. Ini bertentangan dengan Dhamma dan akan menyebabkan
kemerosotan batin.
(ii) Ada setengah dari jumlah Sammasambuddha disebutkan
oleh Sang Buddha di Sutta yang tidak memformulasikan peraturan Bhikkhu Sangha di
zaman tersebut. Jadi, peraturan Bhikkhu tidaklah dipandang sebagai latihan. Dalam
kitab suci TiPitaka, ada bagian yang menyatakan bahwa tidak semua
Sammasambuddha memformulasikan Vinaya karena ada Sammasambuddha yang hanya
membabarkan Dhamma tanpa Vinaya.
(iii) Dalam
Patimokkha peraturan Bhikkhu, perlu diketahui bahwa ada hirarki keutamaan yang
harus disimak. Di Sutta, Sang Buddha
menjelaskan bahwa jika komunistas menganggap pelanggaran utama dianggap
pelanggaran ringan dan pelanggaran ringan dianggap pelanggaran berat, maka hal
tersebut akan membawa ketidakbahagiaan para dewa dan manusia. Jadi, menganggap
seluruh peraturan adalah latihan, dan peraturan dianggap memiliki tingkatan
yang sama untuk dilatih malah bertentangan dengan sabda Sang Buddha.
(iv) Saat Sang
Buddha PariNibbana, Sang Buddha memberikan sabda terakhir bahwa Sangha boleh
menghapus peraturan minor jika menghendaki. Meskipun demikian, Sang Buddha juga
memberikan arahan bahwa tanpa mengubah dan menambah peraturan yang sudah ada
akan membawa kemajuan, kemakmuran dan perkembangan Sangha tersebut. Semua itu
terekam dengan baik dalam Maha Parinibbana Sutta. Jika Sang Buddha sudah
mengizinkan, janganlah kita malah bersikap menentang dan membenci melarang
aliran Buddhis lain yang mengubah dan menambah peraturannya meski kita sendiri
lebih mengikuti saran Sang Buddha untuk tidak menambah dan mengurangi peraturan
yang sudah dimaklumatkan Beliau.
Search
Popular Products
-
TANYA JAWAB PERIHAL AGAMA BUDDHA (Oleh : Poniman Up.Vidyananda) Pertanyaan No.01. (T) Dalam hati, apakah agamamu? (J) Saya beragama B...
-
Pertanyaan No.10 (T) Apakah peraturan Patimokkha Bhikkhu sebanyak 227 sila adalah LATIHAN untuk para Bhikkhu? (J) Saya selalu bepega...
-
Pertanyaan No. 07 (T) Apa perumpamaan yang diberikan Sang Buddha untuk Dhamma? Sang Buddha memperumpamaan Dhamma sebagai rakit untuk menye...
-
Pertanyaan No.06. (T) Apakah kita perlu membaca seluruh 84.000 pokok pengajaran dalam Sutta Pitaka sebagai Dhamma? (J) Seseorang mungkin m...
0 comments:
Post a Comment